EVERY DAY IS A GRAT DAY. Default writing direction.
Some text. Right-to-left direction.
-->

Friday, May 25, 2012

Manajemen Pembangunan Kota Jenewa




Kota Jenewa selain terkenal sebagai kota dengan tata kota menarik dan pusat berbagai organisasi besar di dunia, juga terkenal sebagai kota tujuan wisata yang tergolong mahal. Pemandangan alam Jenewa yang berlatarkan Pegunungan Alpen menjadi daya tarik kota tersebut untuk mendatangkan para turis setiap tahunnya. Didukung oleh iklim sejuk dan udara yang segar membuat para pengunjung semakin betah untuk jalan-jalan di kota Jenewa.
sumber: http://duniawisata.master.web.id/wordpress

Salah satu obyek wisata di Jenewa adalah Danau Jenewa yang menyajikan pemandangan alam berupa birunya air Sungai Rhone yang mengalir ke danau tersebut.  Danau ini juga memiliki symbol wisata Kota Jenewa yaitu Air Mancur, The Jet d’Eau Fountain, dengan ketinggian 140 meter dan pancuran airnya dapat dilihat dari seluruh penjuru kota. Menurut keterangan para turis, Water Fountain ini lebih indah jika disaksikan pada malam hari didukung oleh cahaya yang berasal dari lampu sorot di sekitar danau membuat atraksi pancuran air tersebut semakin menarik. Di tepian danau ini terdapat perahu-perahu kecil yang akan membawa pengunjung berkeliling danau sambil menikmati pemandangan alam. Di sisi lain terdapat taman di sekitar danau ini di mana pengunjung dapat jalan-jalan atau sekadar duduk-duduk santai menikmati keindahan Jenewa.
The Jet d’Eau Fountain

Obyek wisata lainnya adalah Geneve Flower Clock yang berlokasi di Jardin Anglais (English Garden) yang terletak tidak jauh dari Danau Jenewa. Lokasi jam bernuansa taman dan bunga aneka warna ini dibuat pada tahun 1955 untuk dijadikan symbol yang mengintegrasikan teknologi Kota Swiss dalam membuat jam dengan teknik penataan taman dan lingkungan. Pada hari-hari tertentu, lokasi di sekitar taman tersebut sering dijadikan sebagai tempat pertunjukan seni dan budaya.
  
Ini hanyalah sisi positif dari keindahan kota Jenewa. Di sisi lain peningkatan jumlah turis di Jenewa turut meningkatkan produksi sampah di sekitar lokasi tersebut. Pada tahun 2005, organisasi swasta yang bergerak di bidang lingkungan hidup beserta para sukarelawan dari berbagai golongan mengadakan aksi pembersihan sampah dari Danau Jenewa. Sampah yang ditemukan di danau sejernih itu sangat mengejutkan, mulai dari sampah plastik, kaleng kosong, sepeda hingga troli berhasil diangkat dari dalam danau tersebut. Sementara sampah dari dalam danau mulai dibersihkan, produksi sampah di sekitar danau justru semakin banyak setiap tahunnya, bisa berupa puntung rokok, kaleng alumunium, dan sampah-sampah kecil lainnya.
Walaupun Jenewa salah satu kota termahal yang ada di Eropa, hal ini tidak menyurutkan niat para turis untuk singgah ke kota kecil di Swiss tersebut. Didukung dengan bergabungnya Swiss menjadi bagian dari zona Schengen pada tahun 2005 sebagai kawasan bebas paspor Eropa, yang berarti memperlonggar kontrol perbatasan antara negaranya dan negara-negara di sekelilingnya. Menurut harian Tempo, jumlah pengendara mobil di daerah perbatasan setidaknya ada 350 ribu kendaraan keluar-masuk Swiss. Hal ini telah mengakibatkan kemacetan di beberapa titik kota di Swiss pada jam-jam tertentu, termasuk di Jenewa. Antrean mobil terlihat di sepanjang lampu merah Rue de Lausanne di pagi hari
Dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan, hotel-hotel di Swiss menawarkan alternative dengan memberikan pelayanan cuma-cuma yaitu gratis menaiki setiap moda transportasi, kecuali taksi, untuk berkeliling ke tempat wisata di selutruh kota. Dengan kiat seperti itu wisatawan akan tertarik menggunakan bus atau trem yang ada dan mengkonsumsi makanan atau membeli souvenir yang ada di tempat wisata yang tergolong sangat mahal.
Ide manajemen kota Jenewa sudah sangat baik, hanya saja perlu diperketat mengenai aturan bagi para pendatang yang berkunjung ke Jenewa sehingga control keamanan di Jenewa tetap bisa dipertahankan dan Jenewa tetap mendapat predikat sebagai kota aman. Di samping itu perlu adanya pengontrolan bagi turis yang mengunjungi obyek-obyek wisata agar tetap menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat wisata dengan mengajak para wisatawan agar peduli ligkungan.



Sumber :
Joice, Anastasia. 2009. “Mahalnya Jenewa”. http://www.kompas.com/
NTDTV.2010. “Relawan Bersatu Membersihkan Danau Jenewa.” http://indo.ntdtv.com/
Tempo. 2010. “Jenewa di Persimpangan Jalan”. http://majalah.tempointeraktif.com/

1 comment:

  1. kunjungan perdana utk persahabatan kita sekalian follow ke 12
    ditunggu follow balik ya sobat
    terima kasih

    ReplyDelete