EVERY DAY IS A GRAT DAY. Default writing direction.
Some text. Right-to-left direction.
-->

Friday, February 6, 2009

DAUN UNGU (Graptophyllum pictum (L) Griff) SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PENGOBATAN WASIR/ AMBEIEN (Hemorrhoid)


I. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat di zaman sekarang ini, ternyata tidak menggeser peran obat-obat tradisional, tetapi justru semakin melengkapinya. Berbagai penelitian mengenai pengembangan obat tradisional dilakukan secara mendalam. Menurut Depkes RI (1989), salah satu jenis tanaman tradisional yang dikembangkan pemanfaatannya sebagai obat adalah daun ungu (Graptophyllum pictum (L) Griff).
Menurut berbagai penelitian, daun ungu memiliki berbagai khasiat. Dengan berbagai kandungan kimiawinya ini, daun ungu mempunyai sifat sebagai antiinflamasi, peluruh air seni, mempercepat pemasakan bisul, pencahar ringan, pelembut kulit kaki, melunakkan faeces dan mengempiskan wasir. Dalam perkembangannya, penyakit wasir yang diderita oleh banyak orang tidak harus dioperasi dalam penyembuhannya. Akan tetapi, alternatif pengobatan lainnya, dapat ditempuh dengan mengkonsumsi obat tradisional, yaitu dengan memanfaatkan daun ungu.
II. WASIR/ AMBEIEN ((Hemorrhoid)
Ambien atau dalam istilah medis lebih dikenal dengan Hemoroid, merupakan pelebaran pembuluh darah Vena Pleksus hemoroidalis dan ini bukan suatu keadaan patologis (penyakit). Letak pleksus yaitu di dalam rektum hemorrhoid. Hemorrhoid berasal dari kata haemo = darah, rheo = mengalir. (www.mer-c.org).
Hampir semua orang memiliki hemoroid, namun apabila sudah terjadi keluhan, maka akan dilakukan tindakan. Keluhan tersebut antara lain timbulnya darah segar dari anus menetes dan tidak bercampur dengan faeces, timbul benjolan, mulai dari yang bisa dimasukkan kembali ke anus sampai dengan yang tidak dapat dimasukkan kembali, benjolan semakin membesar, kadangkala keluar lendir atau mukus. Bisa juga timbul rasa gatal (pruritus anal) dan bila terjadi penjepitan, pembengkakan (udema) akan menimbulkan nyeri yang hebat, kadang juga akan timbul anemia sekunder.
Faktor yang mendukung hemorrhoid menjadi besar dan menimbulkan keluhan ialah mengedan waktu buang air besar, konstipasi menahun, kehamilan dan obesitas.
Menurut ahli bedah dari RS Husada Jakarta, Soetanto Gandakusuma, MD, wasir adalah penyakit yang timbul karena pembuluh-pembuluh darah di daerah anus melebar akibat aliran darah ke jantung terhambat. “Pembuluh yang melebar ini kemudian ditutupi oleh selaput lendir, kulit, jaringan ikat atau otot-otot polos, dan lama-kelamaan membengkak dan membentuk tonjolan,”. Beberapa jenis makanan yang merangsang, seperti cabe dan rempah-rempah pun dapat memicu wasir. “Karena zat dalam makanan tersebut membuat pembuluh darah gampang melebar.” Penyakit diare kronis juga bisa menimbulkan wasir. “Saat diare, kita buang air berulang-ulang, sehingga pembuluh darah yang melebar dan tertutup oleh selaput lendir, jaringan ikat atau kulit, terlalui kotoran dan terinfeksi.”
Hemorrhoid terbagi menjadi hemorrhoid internal dan eksternal pembagian ini dibatasi oleh anus, bila berasal dari dalam anus dinamakan hemorrhoid internal begitu juga sebaliknya. Hemorrhoid internal terbagi menjadi 4 stadium (www.id.answer.com) :
1. Stadium 1, tonjolan masih kecil dan belum keluar. Gejalanya, darah menetes setiap habis buang air besar.
2. Stadium 2, tonjolan sudah keluar tapi belum begitu besar. Gejalanya, setelah buang air besar, tonjolan keluar, tapi akan masuk kembali saat penderita dalam posisi berdiri.
3. Stadium 3, tonjolan sudah lebih besar. Gejalanya, usai buang air tonjolan keluar dan tidak masuk lagi. Jadi harus ditekan dan didorong menggunakan tangan.
4. Stadium 4, tonjolan bisa sebesar bola tenis. Tonjolan tidak bisa didorong masuk, dan harus dioperasi.
Sedangkan pada hemorrhoid eksternal, kulitlah yang menutupi pembuluh darah. Karena posisinya di luar anus, maka lebih gampang terlihat. Karena berada di luar dan tidak dilalui kotoran, keluhannya adalah rasa sakit atau nyeri akibat pembuluh darah yang pecah. Setelah pecah, darah tidak keluar tetapi mengumpul dan menjadi trombus (bekuan darah).
Ada kalanya wasir pecah, tapi tetap menonjol dan menjadi bekuan darah.
Terapi hemorrhoid dilakukan dengan memperbaiki pola makan dan terapi tindakan. Makanan sebaiknya terdiri dari makanan berserat tinggi seperti sayuran dan buah serta mengurangi daging. Hal ini untuk melunakkan faeces, sehingga mempermudah defekasi dan mengurangi mengedan. Semua makanan yang merangsang kinerja pencernakan seperti durian, pete, daging kambing dan cabe sebaiknya dihindari. Hemorrhoid intern dengan prolaps (benjolan tidak dapat masuk) istirahat baring, kompres lokal rendam dengan cairan hangat dan dimasukkan perlahan-lahan, dapat juga diberi salep anus dan suppositoria tetapi ini sebagai analgetik saja, bukan sebagai pengecil benjolan. Terapi tindakan, yaitu dengan skleroterapi (menyuntikkan larutan kimia ke jaringan submukosa di bawah hemorrhoid supaya terjadi ja ringan parut) dan bedah beku.

Gambar Internal dan External Hemorrhoid


DAUN UNGU (Graptophyllum pictum Griff)
Daun ungu mengandung flavonoid, saponin, dan tanin. Senyawa flavonoid merupakan kandungan khas tumbuhan hijau dengan mengecualikan alga. Senyawa ini berupa zat warna merah, ungu, dan biru serta sebagian zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Senyawa flavonoid menunjukkan aktivitas yang bermacam-macam, di antaranya mempunyai aktivitas sebagai diuretik, anti virus, anti histamin, anti hipertensi, dan ba
kteriostatik. Senyawa ini merupakan senyawa polar sehingga akan larut dalam pelarut polar, seperti etanol dengan kadar 70% (Harborne, 1996). Bioaktivitas flavonoid pertama kali dilaporkan oleh Koike (1931) yang menemukan efek diuretik. Senyawa flavonoid menunjukkan lebih dari seratus jenis bioaktivitas, beberapa di antaranya adalah diuretik, analgesik, anti inflamasi, anti konvulsan, dan lain-lain (Ahmad, 1990).
Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang kuat yang menimbulkan busa jika dikocok dalam air dan pada konsentrasi yang rendah sering menyebabkan hemolisis sel darah merah. Saponin bekerja sebagai anti mikroba dan dalam larutan yang sangat encer. Zat ini sangat beracun untuk ikan. (Robinson, 1995).
Tanin merupakan sejenis kandungan tumbuhan yang bersifat fenol mempunyai rasa sepat dan mempunyai kemampuan menyamak kulit (Robinson, 1995). Letak tanin di dalam tumbuhan terpisah dari protein dan enzim sitoplasma, tetapi bila jaringan rusak, misalnya bila hewan memakannya, maka reaksi penyamakan dapat terjadi. Reaksi ini menyebabkan protein lebih sukar dicapai oleh cairan pencernaan hewan (Sastrohamidjojo, 1995).

A. KARAKTERISTIK DAUN UNGU
Daun Ungu merupakan tumbuhan perdu, berumur menahun (perenial), tinggi sekitar 2 m. Batang aerial, berkayu, silindris, batang tegak, warna ungu kehijauan, bagian dalam solid, permukaan licin, percabangan simpodial (batang utama tidak tampak jelas), arah cabang miring ke atas. Daun tunggal, tersusun berhadapan (folia oposita), warna ungu tua, panjang 15 - 25 cm, lebar 5 - 11 cm, helaian daun tipis tegar, bentuk bulat telur, ujung runcing, pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata, pertulangan menyirip (pinnate), permukaan mengkilat (nitidus). Bunga majemuk, muncul dari ujung batang (t
erminalis). Buah kotak sejati (capsula), lonjong, warna ungu kecoklatan, bentuk biji bulat-berwarna putih. Akar tunggang, tingginya hanya mencapai tiga meter. Biasanya tumbuh liar di pedesaan atau ditanam sebagai tanaman hias. Daun ungu cocok tumbuh di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1250 meter di atas permukaan laut.

Botani
Sinonim : Graptophyllum hortense Nees
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae (tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio
: Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio
: Magnoliophyta (berbunga)
Kelas
: Magnoliopsi
da (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas
: Asteridae
Ordo
: Scrophulariales
Familia
Genus
: Graptophylum
Spesies
: Graptophylum pictum (L.) Griff
Nama umum/ dagang : Daun ungu
Nama daerah
Sumatera : Pudin (Simalur)
Jawa : Daun ungu (Jawa Tengah) Handeleum (Sunda), Karaton (Madura)
Bali : Temen
Maluku : Kadi-kadi (Ternate) Dongo-dongo (Tidore)
Deskripsi
Habitus : Perdu, tinggi ± 2 m
Batang : Berkayu, beruas, permukaan licin, ungu kehijauan
Daun : Tunggal, berhadapan, bulat telur, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas mengkilat, panjang : 15-25 cm, lebar : 5-11 cm, ungu, ungu tua
Bunga : Majemuk, di ujung batang, pangkal kelopak berlekatan, bagian ujung berbagi lima, ungu, benang sari empat, melekat pada mahkota bunga, tangkai sari ungu, kepala sari ungu kehitaman, putik bentuk tabung, ujung bertaju lima, ungu
Buah : Kotak, lonjong, ungu kecoklatan
Biji : Bulat, putih
Akar : Tunggang, coklat muda

B. Khasiat Daun Ungu
Tanaman daun ungu mempunyai kandungan kimia antara lain alkaloid non toksik, flavonoid, glikosid, steroid, saponin, tanin, calsium oksalat, asam format, dan lemak. Dengan berbagai kandungan kimiawinya ini, daun ungu mempunyai sifat sebagai antiinflamasi, peluruh air seni, mempercepat pemasakan bisul, pencahar ringan, pelembut kulit kaki, melunakkan faeces dan mengempiskan wasir.
Daun Graplophyllum pictum berkhasiat sebagai obat wasir. Untuk obat wasir dipakai ± 20 gram daun segar Graptophyllum pic
tum, direbus dengan 2 gelas air selama 25 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.
Daun ungu tidak hanya mampu mengatasi ambeien, tetapi juga berkhasiat antiinflamasi, antiplak gigi, dan mencegah sakit ketika menopause.
Daun ungu mengandung pekt
in untuk mengembangkan saluran cerna, sehingga mempermudah defekasi dan tak menimbulkan luka atau peradangan”, ujar Prof Dr Sumali Wiryowidagdo Apt, guru besar Farmasi Universitas Indonesia.
Daun ungu bersifat antiinflamasi atau antiperadangan. Artinya, sangat tepat untuk ambeien yang mengalami pembengkakan. Idha Kusumawati S.Si Msi Apt, periset Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, membuktikan kemujaraban daun ungu sebagai antiambeien.
Menurut dr Ekky M Rahardja MS SpGk, Spesialis Gizi Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, wasir bi
sa disebabkan karena kurang mengkonsumsi serat. Ini mengakibatkan susah buang air besar (konstipasi), hingga penderita kerap mengejan. Pola defekasi yang tidak teratur pun serta jarangnya olahraga menjadi faktor pememicu timbulnya wasir.
Khasiat daun ungu sebagai anti-hemorrhoid sendiri dibuktikan oleh Prof dr H Sardjono Oerip Santoso dari Farmakologi FKUI. Sebanyak 9-10 gram daun ungu segar kemudian direbus dalam 2 gelas air (600 cc) sampai menjadi 1 gelas rebusan dan diminum tiap hari 1 kali. Lima hari kemudian, efek yang ditimbulkan oleh gejala hemorroid seperti nyeri, pendarahan, dan panas hilang tak berbekas.
Dr. JM Sugiarto pun juga membuktikan manfaat daun ungu. Konsumsi satu gelas rebusan daun ungu selama dua bulan berturut-turut ternyata bisa membebaskan penderita dari gangguan wasir. Berkat daun ungu, pengidap ambeien tak perlu lagi mengkonsumsi obat-obatan jenis phlebodinamic seperti radium dan daflon. Obat itu sering diresepkan dokter untuk melancarkan sirkulasi darah di daerah anus serta menghilangkan bengkak, tonjolan, dan pendarahan.
Sebagai analgesik pun, khasiat daun
ungu teruji sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan Dr drg Nur Permatasi MS, dr Umi Kalsum MKes, dan dr Nurdiana M.Kes dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Mereka menyatakan bahwa kandungan alkaloid dalam daun ungu mempunyai kemampuan sebagai antiinflamasi dan juga sebagai analgesik pada hewan percobaan.
Penelitian yang dilakukan oleh drg
Endang Wahyuningtyas MS SpPros dari Jurusan Ilmu Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi UGM, menyimpulkan daun ungu bermanfaat untuk sanitasi gigi palsu. Penelitian tersebut merekomendasikan bahwa pencegahan terbaik untuk menghambat plak, bakteri, dan cendawan terjadi pada konsentrasi kandungan daun ungu sebanyak 40%.
Oleh masyarakat Bali, daun ungu kerap dimanfaatkan dalam pembuatan banten. Misalnya, untuk membuat banten pesucian, sakaruna, perangkatan, sam-sam, sesarik dan sejumlah banten lainnya. (http://pojok-bali.blogspot.com/2007/12/)
Haid yang tidak lancar juga bisa diatasi oleh daun ungu ini. Caranya, daun ungu dikeringkan dan ambil sekitar tiga sendok. Daun ungu itu kemudian direbus dengan tiga gelas air sampai mendidih hingga tinggal satu gelas saja. Setelah itu disaring dan diminum tiga hari menjelang datang bulan. Bukan hanya itu, reumatik atau encok juga bisa disembuhkan dengan daun yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan nama demung, tulak dan ungu ini. Cara pengolahannya pun sangat sederhana. 1-2 genggam daun ungu ditumbuk sampai halus dan oleskan pada bagian yang sakit sebagai param. Daun ungu juga berkhasiat untuk mengobati sakit bisul, yaitu dengan memanfaatkan beberapa lembar daun ungu yang sudah diolesi minyak kelapa kemudian memanggangnya di atas api. Kemudian dioleskan di atas bagian yang sakit.

Gambar
Graptophyllum pictum Griff


KESIMPULAN
Daun Ungu memiliki kandungan yang memberi manfaat sebagai tanaman tradisional yang mampu mengobati hemorrhoid (ambeien) sehingga pada terapi ambeien tidak perlu dilakukan dengan operasi. Pelestarian tanaman tradisional seperti ini perlu dikaji sebagai alternatif pengobatan yang efektif bagi penderita, tanpa menanggung resiko yang besar.

Daftar Pustaka
Ahmad, S.A., 1990. Flavonoid dan Phytonedica, Kegunaan, dan Prospek. Yayasan Pengembangan Obat Alam Hyitomedika, Jakarta.
blog DARFAHERBA, diakses pada tanggal 20 Januari 2009
Depkes RI, 1981. Daftar Tanaman Obat (I). Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Harborne, J.B., 1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Penerbit ITB. Bandung.
http://pojok-bali.blogspot.com/2007/12/, diakses pada tanggal 20 Januari 2009
http://www.plantamor.com/spcdtail.php?recid=642, diakses pada tanggal 20 Januari 2009
Robinson, T., 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Penerbit ITB. Bandung.
Sastrohamidjojo, H., 1995. Sintesis Bahan Alam. UGM Press, Yogyakarta
www.id.answer.com, diakses pada tanggal 20 Januari 2009
www.mer-c.org, diakses pada tanggal 20 Januari 2009



oleh :
Siti Fatimah
S900208022

Mata Kuliah Biokimia Bahan Pangan dan Obat