EVERY DAY IS A GRAT DAY. Default writing direction.
Some text. Right-to-left direction.
-->

Sunday, December 21, 2008

Anak Kos = Hemat ?


"masih tanggal muda, tapi anggaran kebutuhan udah di depan mata. Ya buat uang kos, bayar semesteran, buat keperluan kampus kaya fotocopy, beli buku dll, belum buat belanja bulanan sama uang makan. mana masih nunggu kiriman ortu, duuuuhh.... ank kos kan harus hemat.."

kalimat-kalimat semacam itu sering banget saya dengar di kos. keluhan-keluhan anak kos di penghujung bulan : menanti kiriman uang datang ataukah harus pulang....
saat akan ada event yang memaksa merogoh tabungan, teriakan-teriakan protes dengan gencarnya dilancarkan :
"Aduuhh...banyak banget sih pengeluarannya?!"
"Duuh... kok mahal banget??!! kita kan anak kos, uang limit, jadi harus irit!"
"Kalo harganya bisa kurang, aku ngikud, kalo ga bisa aku ga jadi dech.. biasa, anak kos"

dan juga komentar2 laen yang senada. kesannya anak kosa tu kok kasian banget yach... saking iritnya, kadang jadi keliatan pelit. Ehmm... tapi bener ga siy kalo anak kos tu irit? karena semua yang berhubungan dengan uang oleh anak kos pasti dikaitkan sama yang namanya "hemat"

Kalo lagi di kos, pernah ga siy liat air kamar mandi yang luber sampe2 kalo ditampung bisa ngabisin 10 ember? atau lampu yang terus idup padahal matahari terang benderang dan ga mengurangi intensitas pencahayaan di dalam ruangan. ada lagi kasus TV, radio, kipas angin yang terus hidup padahal ga ada orang di sekitar tempat itu. Apa hal2 seperti itu yang disebut hemat?
Saat dtegur jawaban yang paling sering terlontar adalah, "Kita kan sudah bayar, ya suka2 kita yang pake dong"

Lho... kok gitu sih? katanya hemat, kok jadi pakenya suka2 gitu? hemat itu seharusnya bukan menyangkut materi yang akan kita keluarkan saja, tetapi kita juga harus inget sama yang telah kita kelurkan, gunakan sesuai proporsinya. maksudnya gini lho, walopun kita udah bayar, bukan berarti kita bisa pake sumber daya seenak perut, ya pake seperlunya aja, kalo udah ga perlu ya berhenti ato dimatiin. kalo bahasa jawanya "nyucukke" gitu, mentang-mentang udah bayar jadi bisa pake semaunya. emang iklan pulsa bisa pake semaumu? ;p

inget isu global warming kan? suatu saat sumber daya, termasuk air tu akan habis, jadi pake air yang irit. kalo masuk toilet, sekalian hidupin karan, terus pas keluar jangan lupa dimatiin. listruk juga gitu, kalo mau pergi cabut kabel dari power station, kondisi kabel yang terus nancep di colokan itu tetap bisa nyerap energi walopu ga digunakan, jadi malah bikin boros.
kalo matahari udah nongol, dan lampu2 udah kehilangan gunanya, lebih baik dimatiin aja, kecuali jika keadaan tidak memungkinkan, seperti kanar jadi gelap kalo lampu ga hidup karena cahaya matahri ga bisa masuk ruangan. hal seperti itu rasanya sih sah2 aja, tapi juga tetep harus irit. katanya prinsip anak kos :D

TV juga alat elektronik lain kalo memang lagi ga perlu, ya baiknya dimatiin juga. masa' pergi tv nyala, siapa yang mau nonton? Budayakan hidup hemat, terutama hemat enerhi. kita kan cuma pinjem istilahnya, jadi semua yang ada di kos (fasilitas umum maupun pribadi) ya harus dijaga dan digunakan seperlunya. Ga boros !

Mulai deh biasakan, semua demi kebaikan kita juga. Ntar kalo kita udah cari kerja sendiri, kita baru kerasa kok kalo nyari uang itu ga semudah menghabiskannya. Kalo kita kebiasaan boros, ya boros listrik, boros air, boros belanja juga, ntar kebiasaan itu kebawa lho sampe tua, sampe uda berkeluarga. Kalo udah gitu gaji bisa cepet ludes. Irit bukan berarti pelit ato kikir. Hemat itu ya disesuaikanlah sama kebutuhan, bukan kemampuan. Jangan boros, tapi juga jangan terlalu irit, sampe2 makan cuma sama nasi + sambel + krupuk doang tiap hari. Dengan hemat kita juga bisa ikut andil niy mencegah bumi terserang gejala penuaan dini, demi anak-cucu kita nanti kok..

Kalo kita bener2 bisa menyandan predikat "Anak kos = Hemat", bisa aku bilang two thumbs up dech...
Biar semua juga sama2 enak, hidup hemat ga susah kan?

Tuesday, December 2, 2008

Seputar Planologi Undip


Kenapa Planologi Undip?
planologi... hmph... awalnya, kata itu bukan kata yang terlalu asing di telinga saya, mengingat kakak saya juga berada di jurusan yang sama di salah satu universitas negeri di Jogja.
teknik planologi atau biasa disebut dengan teknik perencanaan wilayah dan kota, merupakan salah satu jurusan di fakultas teknik yang bisa dikatakan berhubungan dengan semua bidang. tidak terbatas masalah sosial saja, planologi juga terkait dengan masalah ekonomi dan lingkungan.

awalnya saya kurang begitu tertarik dengan jurusan ini. tetapi entah karena faktor beruntung atau memang sudah rizki saya, saat pengumuman UM Undip 1, saya dipertemukan di jurusan itu, yeach... diterima saja. sampai beberapa hari saya masi mempertimbangkan apakah masih ingin ikut SNMPTN atau tidak, tetapi atas dukungan kakak saya sendiri yang justru mengatakan, "Ga bersyukur banget dech kalo kamu tolak. Plano-nya Undip tu lebih bagus daripada punyaku."

setelah mendapat masukan dan dikenalkan lebih jauh tentang plano, saya jadi lebih tau tentang banyak hal. di sana kakak saya menunjukkan berbagai penyalahgunaan fasilitas umum seperti zebra cross, halte, tempat parkir dan banyak masalah yang sudah seharusnya ditangani oleh para planner. "Itu tu tugas kamu nanti, di samping tugasku juga", begitu katanya. juga dari acara Second from Disaster yang menekankan pentingnya sebuah perencanaan kota.

dan yang paling bikin tertarik setelah saya mengenal planologi di UNdip, selain terakriditas A, ternyata gedungnya juga bagus, dan masih baru, hehe... itu saya rasakan banget sebagai faktor penguat untuk bisa tetap bertahan agar tidak ikut snmptn dan tetap mengambil planologi sebagai sekolah lanjutan setelah lama menetap di Solo.

dan endingnya...yach di sinilah saya, di Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Undip Semarang, yang notabene merupakan fakultas teknik dengan urutan ke-3 se-Indonesia (kata pembicara PMB gitu sih...)

Semoga dengan memasuki jurusan yang telah diridhokan kepada saya (Insya Alloh), saya bisa menjadi planner yang baik dan sukses sebagai konsultan yang bukan asal-asalan.. amin

Tekniiikk.... Planologiii!!!
Planologii....Jaya!!!


Perencanaan itu apa yach?

Perencanaan Sebagai Proses
Perencanaan adalah sebuah proses berpikir yang hasil proses dipergunakan untuk melakukan tindakan
Planning acts as an intervening variable between knowledge and action (Westley 1995).

Untuk menjadi perencana yang baik, seseorang harus memiliki:
Kemampuan untuk menyerap pengetahuan.
Kemampuan untuk mengkaji pengetahuan.
Pengetahuan yang luas.

Perencanaan Sebagai Profesi

-Perencanaan adalah sebuah bidang profesi.
-Perencanaan adalah profesi yang membutuhkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan kemampuan orang awam/ umum.
-Perencanaan adalah suatu bidang yang dapat digunakan sebagai pegangan untuk mendapatkan kesejahteraan.

Perencanaan Sebagai Arah Ke Masa Depan

Perencanaan adalah proses menuju masa depan.
Perencanaan adalah proses mewujudkan tujuan, sasaran dan target yang diinginkan di masa depan.
Perencanaan adalah proses mencapai apa yang diharapkan di masa depan.
Perencanaan adalah proses mencapai sesuatu yang lebih baik di masa depan.

Konsekuensi
Rencana harus disusun dengan proses yang sistematis dan tepat, sesuai dengan kaidah-kaidah logika.
Rencana harus disusun berlandaskan atas alasan-alasan yang tepat dan masuk akal.
Rencana harus disusun dengan arah yang jelas.

Intinya menurut saya pribadi, perencanaan adalah sebuah proses pemikiran yang berkesinambungan dan terstruktur yang mendayagunakan sumber daya secara efisien demi mewujudkan suatu cita-cita


sumber : Materi Kuliah Pengantar PWK