Teringat pernah baca suatu kisah
tentang seorang anak kecil yang tengah berjuang dalam sebuah perlombaan. Anak
tersebut berangkat dengan ditemani oleh orang tuanya. Sebelum memulai
perlombaan, si anak tersebut berdoa dengan sangat khusyuk. Sesaat setelah merampungkan
doanya, sang orang tua bertanya kepada si anak, "Doa apa yang kamu
panjatkan, kamu berdoa untuk keberhasilanmu kan?". Di luar dugaan, anak
tersebut justru menggeleng pelan. “Aku berdoa semoga aku tidak menangis jika
aku kalah”, kata anak tersebut dengan lugunya. Orang tua tersebut terperanjat
mendengar jawaban sang anak. Sambil tersenyum sang orang tua menepuk bahu anaknya
dan menyemangatinya untuk masuk ke arena perlombaan. (Motivasi&Inspirasi,
dengan sedikit perubahan)
Begitu sederhana harapan si anak
kecil tersebut. Dengan kepolosannya, dia sama sekali tidak berharap agar dapat
memenangkan perlombaan tersebut, dia hanya berharap agar Tuhan menata hatinya,
sehingga dia tidak terlalu sedih menghadapi kekalahannya jika memang dia harus
kalah. Hanya kebijaksanaan dan kerelaan yang tercermin dalam doa anak tersebut,
yang mungkin dia sendiri belum cukup memahami apa artinya.
Ya.. selama ini kita terlalu
sering terbebani dengan pikiran dan keegoisan diri kita sendiri, yang
mengatakan bahwa kita HARUS bisa, kita HARUS berhasil, kita HARUS menang. Akibatnya
begitu mendapati kekalahan, kegagalan, dan kejatuhan, kita merasa dunia kita
sudah hancur. Begitu??
Seharusnya memang tidak. Di setiap
kesempatan, di setiap ujian, dan di setiap usaha yang kita perjuangkan, kita
harus siap. Siap untuk menang dan siap untuk kalah. Kita harus punya sikap
optimis untuk berhasil sekaligus tegar untuk gagal. Keyakinan itu memang perlu,
tetapi berhasil atau tidak itu adalah ketetapan Alloh. Di saat yang apa kita
harapkan belum terwujud, yakinlah bahwa hal itu bukanlah yang terbaik untuk
kita. Mungkin bukan itulah kebutuhan kita. Ambil saja hikmahnya, mungkin saat itu Alloh sedang ingin bercengkerama dengan makhluk yang sudah lama meninggalkan-Nya. Mungkin Alloh memang "kangen" dengan curhatan kita di sepertiga malamnya. Atau mungkin karena kita sedang dipersiapkan untuk menerima sesuatu yang "Lebih", wallohu'alam.
Apapun itu, ikhlaskan saja. Kita tidak sedang
kehilangan sesuatu kok, karena memang tidak ada yang benar-benar kita miliki di
dunia ini. Semua kepunyaan-Nya, jadi biarkan Dia menentukan apa saja yang akan
dia hadiahkan kepada makhluk-Nya. Semua pasti ada hikmahnya, karena tidak ada
sesuatu pun yang sia-sia.
_If “Plan A” didn’t work, The
alphabet has 25 more letters. Stay cool_kata sebuah pesen di facebook. Dan
yah, bener banget. Jika memang gagal, segera bangkit lagi. Jika jatuh lagi,
tetap ingat bagaimana cara untuk berdiri. Kita tidak boleh kehilangan harapan
dan motivasi yang ada dalam diri kita, karena saat kita kehilangan keduanya,
yang tersisa hanyalah kerapuhan dan keputusasaan. We’ll never know what
tomorrow will bring, so don’t ever lose our hopes. Cause every cloud has a silver
lining. And I believe there will be a rainbow which follow that clouds J